Hewan yang dikenal sebagai ahli penggali lubang ini memiliki habitat yang tersebar di daratan Eropa dan Asia. Hamster umumnya hidup di daerah kering dan membuat sarang untuk perlindungan dengan cara menggali tanah.
Hewan ini memiliki bentuk tubuh bulat dengan ekor yang pendek, telinga berbulu dan kaki yang pendek, sehingga sepintas mirip dengan tikus atau marmut. Ukuran tubuhnya beragam, mulai dari yang besar (seperti hamster Eropa dengan ukuran tubuh 30 cm) hingga yang berukuran mini (jenis Roborovski dengan ukuran 5 cm). Pada umumnya hamster jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari hamster betina.
Hamster tergolong dalam famili Crecitidae dan terdiri dari puluhan jenis yang ada di alam bebas. Hamster yang banyak dipelihara di Indonesia adalah hamster jenis Syria yang memiliki ukuran dewasa 15 cm.
Hamster sangat cocok bagi pencinta hewan peliharaa yang memiliki keterbatasan ruang, karena hewan ini dapat dipelihara dalam kandang ukuran kecil. Kandang hamster dapat dibuat dengan bahan kawat yang ringan sehingga mudah dipindahkan ataupun menggunakan bahan kaca (Terrarium) yang lebih mudah dibersihkan. Hindari penggunaan kandang berbahan kayu, karena hamster adalah hewan pengerat kayu. Lantai kandang dapat diberi alas dari serutan kayu atau potongan kertas agak lebih hangat dan dapat menyerap kotoran.
Makanan hamster sangat mudah didapat, karena hamster merupakan hewan pemakan segala (Omnivora). Hamster dapat diberi pakan berupa :
Biji-bijian seperti padi, jagung dan biji bunga matahari.
Buah segar, umbi-umbian, dan daun hijau seperti kangkung atau sawi.
Serangga seperti jangkrik dan belalang.
Pakan komersial berbentuk pellet yang tersedia di toko hewan kesayangan.
Hamster termasuk hewan yang sangat produktif dan mulai berkembang biak pada umur 5-6 minggu dengan masa kebuntingan 17 hari. Dalam sekali kelahiran dapat melahirkan 6-12 ekor anak. Anak-anak hamster ini dapat disapih pada umur 3 minggu, karena pada umur ini anak hamster sudah bisa mandiri.
Hewan ini memiliki bentuk tubuh bulat dengan ekor yang pendek, telinga berbulu dan kaki yang pendek, sehingga sepintas mirip dengan tikus atau marmut. Ukuran tubuhnya beragam, mulai dari yang besar (seperti hamster Eropa dengan ukuran tubuh 30 cm) hingga yang berukuran mini (jenis Roborovski dengan ukuran 5 cm). Pada umumnya hamster jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari hamster betina.
Hamster tergolong dalam famili Crecitidae dan terdiri dari puluhan jenis yang ada di alam bebas. Hamster yang banyak dipelihara di Indonesia adalah hamster jenis Syria yang memiliki ukuran dewasa 15 cm.
Hamster sangat cocok bagi pencinta hewan peliharaa yang memiliki keterbatasan ruang, karena hewan ini dapat dipelihara dalam kandang ukuran kecil. Kandang hamster dapat dibuat dengan bahan kawat yang ringan sehingga mudah dipindahkan ataupun menggunakan bahan kaca (Terrarium) yang lebih mudah dibersihkan. Hindari penggunaan kandang berbahan kayu, karena hamster adalah hewan pengerat kayu. Lantai kandang dapat diberi alas dari serutan kayu atau potongan kertas agak lebih hangat dan dapat menyerap kotoran.
Makanan hamster sangat mudah didapat, karena hamster merupakan hewan pemakan segala (Omnivora). Hamster dapat diberi pakan berupa :
Biji-bijian seperti padi, jagung dan biji bunga matahari.
Buah segar, umbi-umbian, dan daun hijau seperti kangkung atau sawi.
Serangga seperti jangkrik dan belalang.
Pakan komersial berbentuk pellet yang tersedia di toko hewan kesayangan.
Hamster termasuk hewan yang sangat produktif dan mulai berkembang biak pada umur 5-6 minggu dengan masa kebuntingan 17 hari. Dalam sekali kelahiran dapat melahirkan 6-12 ekor anak. Anak-anak hamster ini dapat disapih pada umur 3 minggu, karena pada umur ini anak hamster sudah bisa mandiri.
Adenopets.blogspot.com!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar